Press Release Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Selasa, 21 Oktober 2025

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Oktober, 21, 2025 | Daily Economic Review: Menjaga Keberlanjutan Fiskal Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Keberlanjutan fiskal Program JKN menjadi sebuah isu penting karena beban biaya layanan kesehatan yang melampaui pendapatan iuran.
Berdasarkan data Dewan Jaminan Sosial Nasional, realisasi rasio klaim JKN per Agustus 2025 tercatat sebesar 107,26%. Hal ini berarti bahwa setiap iuran Rp100 yang terkumpul harus ditutup dengan biaya layanan sebesar lebih dari Rp107. Hal ini berdampak langsung pada penurunan Aset Neto Dana Jaminan Sosial Kesehatan (DJS Kesehatan) sebanyak Rp10,24 triliun sejak awal 2025.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah memprioritaskan peningkatan keaktifan peserta sebagai sumber utama pendapatan.
Hingga Agustus 2025, Program JKN telah mencakup 98,7% populasi, namun hanya 80,62% di antaranya yang berstatus aktif. Terdapat potensi iuran yang dari 54,57 juta peserta nonaktif, dengan 14,01 juta di antaranya berasal dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Mandiri.

Efisiensi program juga terus diupayakan melalui penguatan fungsi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) sebagai gerbang utama layanan.
Hal ini terbukti dari kenaikan kunjungan di tingkat pertama sebesar 14,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 472,4 juta kunjungan. Kenaikan ini diikuti oleh penurunan kunjungan di tingkat lanjutan, yaitu Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) menjadi 90,4 juta kunjungan (5,1% yoy) dan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) menjadi 11,4 juta kunjungan (8,6% yoy).

Ke depan, keberlanjutan fiskal program JKN akan sangat bergantung pada konsistensi dan intensifikasi strategi pendapatan dan biaya.
Dari sisi pendapatan, keberhasilan mengubah puluhan juta peserta nonaktif menjadi kontributor iuran aktif merupakan kunci utama untuk menyehatkan arus kas program. Sementara itu, dari sisi pengendalian biaya, keberhasilan dalam memperkuat peran fasilitas kesehatan tingkat pertama harus terus ditingkatkan agar dapat menekan dominasi biaya layanan rujukan yang masih sangat tinggi. Jika kedua upaya ini dapat dieksekusi secara efektif dan berkelanjutan, maka prospek keberlanjutan JKN di masa mendatang dapat menjadi lebih solid dan terjamin. (ha)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: