Press Release Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Jumat, 01 Agustus 2025

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Agustus, 1, 2025 | Daily Economic Review: Pertumbuhan KPR Total Perbankan Melambat dengan Tingkat NPL yang Meningkat pada Juni 2025

Data Bank Indonesia menunjukkan total Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) perbankan mencapai Rp751,7 triliun atau tumbuh 7,8% yoy pada Juni 2025.
Pertumbuhan tersebut lebih rendah daripada Mei 2025 yang sebesar 8,1% yoy dan Juni 2024 yang sebesar 14% yoy. Perlambatan tersebut disertai dengan peningkatan NPL KPR dari 2,4% pada Juni 2024 menjadi 3,07% pada Juni 2025. Kami melihat penurunan pertumbuhan dan kualitas KPR nasional disebabkan oleh pelemahan daya beli masyarakat karena perlambatan ekonomi nasional yang salah satunya dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global.

Pertumbuhan KPR tertinggi terjadi pada rumah tipe besar pada Juni 2025, meskipun mengalami perlambatan dibandingkan Juni 2024.
Pertumbuhan KPR rumah tipe besar pada Juni 2025 mencapai 9,5% yoy (vs. 20% yoy pada Juni 2024). Selanjutnya, pertumbuhan KPR juga terjadi pada segmen rumah tipe menengah sebesar 7,8% yoy (vs. 14,0% yoy pada Juni 2024). Sebaliknya, KPR segmen rumah tipe kecil terkontraksi sebesar -6,2% yoy (vs. -6,9% yoy pada Juni 2024). Secara keseluruhan, perlambatan pertumbuhan KPR disertai dengan peningkatan NPL KPR yang tercatat sebesar 3,07% pada Juni 2025 (vs. 2,4% pada Juni 2024). Tingkat NPL tertinggi terjadi pada KPR rumah tipe kecil yang mencapai 5,31% pada Juni 2025 (vs. 3,71% pada Juni 2024).

Pemerintah berencana memperpanjang insentif fiskal untuk sektor properti hingga Desember 2025.
Kebijakan insentif properti berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% akan diperpanjang hingga Desember 2025 dari sebelumnya Juni 2025. Insentif tersebut menargetkan pembelian rumah dengan harga dibawah Rp5 miliar, namun PPN yang ditanggung pemerintah hanya sampai Rp2 miliar. Pemerintah mengharapkan kebijakan ini dapat mendorong kinerja sektor properti pada semester II-2025, yang berujung pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. 

Kami memperkirakan pertumbuhan sektor properti akan melambat pada 2025.
Tim riset ekonomi Bank Mandiri memprediksi pertumbuhan total KPR nasional akan melambat ke 8,3% yoy (vs. 9,7% yoy pada 2024). Kami melihat perlambatan tersebut disebabkan oleh faktor resiko seperti penurunan ekspektasi masyarakat terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional karena perlambatan ekonomi global akibat perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, serta kenaikan harga barang secara umum termasuk harga bahan bangunan. Sebaliknya, katalis positif yang dapat mendorong sektor properti pada 2025 adalah insentif PPN DTP properti, dan penambahan anggaran FLPP menjadi sebesar Rp35,2 triliun (vs. 2024 yang sebesar Rp24,6 triliun). (ms)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: