ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
November, 03, 2025 | Daily Economic Review: Kementerian ESDM Kembali Memberikan Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan rekomendasi ekspor konsentrat tembaga kepada PT Amman Mineral Tbk. (AMMN).
Rekomendasi ini diberikan sebagai respons atas terjadinya keadaan kahar pada fasilitas smelter AMMN, yang disebabkan oleh kerusakan pada unit flash converting furnace dan sulfuric acid plant. Dengan adanya rekomendasi tersebut, AMMN diizinkan untuk dapat kembali mengekspor konsentrat tembaga selama enam bulan, dengan kuota ekspor sebesar 400 metrik ton.

Pelarangan ekspor konsentrat tembaga diberlakukan untuk mendorong hilirisasi.
Pada awalnya, kebijakan ini efektif dan membuat volume ekspor konsentrat tembaga menjadi nol pada Januari-Februari 2025 dari sebelumnya mengekspor 0,5 juta ton atau sebesar USD1,5 miliar pada Januari-Februari 2024. Namun, pada Januari-Februari 2025 nilai total ekspor tembaga yang terdiri dari konsentrat, katoda, dan kabel tembaga turun sebesar 75% menjadi USD0,5 miliar dari USD1,9 miliar.

PT Freeport Indonesia (PTFI) juga pernah menerima relaksasi ekspor sebelumnya.
Kebijakan ini pada awalnya diberlakukan berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2025, yang mengubah Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2024 tentang penyelesaian pembangunan fasilitas pemurnian, untuk mengatasi situasi keadaan kahar yang dialami PTFI.

Ke depan, harga tembaga diperkirakan akan tetap tinggi akibat rendahnya inventori dan kendala produksi global.
Pada September 2025, inventori tembaga di London Metal Exchange (LME) tercatat turun sebesar 51% year-on-year, menjadi 150 ribu ton. Penurunan produksi tambang Glencore dan Anglo American, serta terhentinya operasi tambang Freeport-McMoRan di Indonesia akibat kecelakaan tanah longsor, turut menjadi sentimen positif terhadap harga tembaga. Berdasarkan data Bloomberg, harga rata-rata tembaga di LME pada tahun 2025 diperkirakan naik menjadi USD9.713 per ton, dibandingkan USD9.196 per ton pada tahun 2024. Sebagai catatan, harga year-to-date per 31 Oktober 2025 tercatat sebesar USD 9.681 per ton. (mrs)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: