news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Agustus, 21, 2025 | Daily Economic Review: Bank Indonesia Menurunkan BI Rate ke Level 5,00%
Bank Indonesia (BI) memangkas BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,00% dalam Rapat Dewan Gubernur Agustus 2025.
Penurunan ini menandai tren pelonggaran moneter, setelah sebelumnya juga menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada Juli 2025. Keputusan ini didorong oleh beberapa faktor, yaitu stabilitas nilai tukar rupiah yang berada di kisaran Rp16.150 - 16.250 di tengah ketidakpastian global, inflasi yang terkendali dalam kisaran target BI, dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik sesuai dengan ekspektasi Bank Indonesia di kisaran 4,6 - 5,4% pada tahun 2025.
Penyaluran kredit menunjukkan perlambatan, namun Dana Pihak Ketiga (DPK) mulai mengalami peningkatan.
Sektor perbankan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,03% YoY pada Juli 2025 atau 2,70%, namun secara year to date, lebih rendah dibandingkan 5,99% pada periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, DPK tumbuh sebesar 7,00% YoY pada Juli 2025, stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan DPK tersebut turut menggambarkan rasio Loan to Deposit yang stagnan di angka 86,5% pada Juli 2025, meningkat dibandingkan 86,4% pada Juni 2025.
Bank Indonesia juga terus memberikan insentif makroprudensial guna mendorong likuiditas dan pertumbuhan penyaluran kredit.
Hingga minggu pertama Agustus 2025, Bank Indonesia mencatat penyaluran insentif melalui Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp384 triliun, yang terbagi kepada Bank-bank BUMN (Rp171,5 triliun), Bank Swasta Nasional (Rp169,2 triliun), Bank Pembangunan Daerah (Rp37,2 triliun), dan Kantor Cabang Bank Asing (Rp5,7 triliun). Penyaluran insentif ini difokuskan pada sektor-sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, sesuai dengan program pemerintah pada tahun 2025.
Tim Riset Bank Mandiri memperkirakan masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga, dengan tetap mencermati ekspektasi penurunan Fed Funds Rate serta potensi tekanan inflasi yang dapat memengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.
Selain itu, evaluasi terhadap efektivitas penurunan BI Rate sebelumnya terhadap transmisi ke suku bunga kredit juga menjadi salah satu pertimbangan dalam arah kebijakan suku bunga ke depan. (an)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Unduh Dokumen Media