Mandiri News Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Agustus, 15, 2025 | Daily Economic Review: Penjualan Mobil Kembali Terkontraksi per Juli 2025

Penjualan mobil secara wholesale (penjualan pabrik ke dealer) pada periode Januari–Juli 2025 (7M25) terkontraksi -10,1% yoy.
Secara nominal, penjualan tercatat sebanyak 435,4 ribu unit lebih rendah dibandingkan 484,3 ribu unit pada 7M24. Kinerja ini melanjutkan tren kontraksi sejak 2023, dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat, ketidakpastian ekonomi global, serta kontraksi harga komoditas.

Penurunan lebih dalam terjadi pada segmen mobil berharga terjangkau.
Sepanjang 7M25, penjualan mobil LCGC secara ritel turun -25,6% yoy menjadi 78,6 ribu unit, sementara mobil bermesin <1.500 cc turun -13,2% yoy menjadi 281,6 ribu unit. Mobil 1.500–3.000 cc juga terkontraksi -8,5% yoy menjadi 57,7 ribu unit, sedangkan mobil >3.000 cc turun tipis -3,3% yoy menjadi 10,9 ribu unit. Hal ini mencerminkan tekanan daya beli khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah.

Sebaliknya, mobil listrik mencatatkan pertumbuhan signifikan.
Penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) meningkat 136,5% yoy menjadi 42,1 ribu unit, sementara Hybrid Electric Vehicle (HEV) naik 11,6% yoy menjadi 33,2 ribu unit. Porsi mobil listrik terhadap total penjualan mobil penumpang mencapai 22,9% per Juli 2025, terdiri dari 12,5% BEV dan 9,8% HEV. Pertumbuhan ini ditopang oleh berbagai insentif pemerintah, termasuk PPN DTP dan PPnBM DTP untuk mobil listrik.

Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri memproyeksikan total penjualan mobil pada 2025 berada di kisaran 750.000 – 800.000 unit.
Hal ini dapat didorong oleh sejumlah katalis positif, antara lain: 1) peluncuran model baru dengan harga kompetitif, 2) potensi penurunan suku bunga acuan menuju akhir tahun 2025, serta 3) keberlanjutan insentif pemerintah untuk mobil listrik BEV dan HEV. Selain itu, rasio kepemilikan mobil di Indonesia yang masih rendah (14% rumah tangga pada 2024) mencerminkan potensi pasar yang besar di masa depan. Namun, risiko utama tetap berasal dari pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah serta ketidakpastian ekonomi domestik dan global yang dapat menekan permintaan kendaraan secara keseluruhan. (sa)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

Unduh Dokumen Media