news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
September, 23, 2025 | Daily Economic Review: Penjualan Mobil terkontraksi pada Agustus 2025
Penjualan mobil wholesale (pabrik ke dealer) pada Agustus 2025 terkontraksi sebesar -19,0% year-on-year (YoY), dengan volume tercatat sebesar 61,8 ribu unit.
Secara kumulatif, penjualan mobil wholesale pada periode Januari – Agustus 2025 (8M25) tercatat sebesar 501 ribu unit, terkontraksi sebesar -10,6% YoY dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 (8M24). Penurunan penjualan mobil baru sepanjang 8M25 diakibatkan oleh pelemahan daya beli masyarakat, ketidakstabilan ekonomi, serta normalisasi harga komoditas yang masih berlangsung sejak tahun 2023.
Penjualan mobil listrik tumbuh sebesar 13,2% YoY pada Agustus 2025.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV), yang naik 19,3% YoY. Sementara itu, penjualan mobil listrik hybrid (HEV) terkoreksi sebesar 4,9% YoY pada bulan yang sama. Secara kumulatif, penjualan mobil listrik sepanjang 8M25 tercatat sebanyak 92,3 ribu unit, tumbuh 58% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pemerintah akan menghentikan insentif untuk impor mobil CBU per 1 Januari 2026.
Sebelumnya, insentif tersebut berupa keringanan bea masuk, PPnBM, dan PPN bagi pabrikan mobil yang memproduksi mobil listrik di dalam negeri dengan rasio 1:1 terhadap jumlah unit yang diimpor. Beberapa pabrikan yang telah memanfaatkan insentif ini antara lain: PT National Assemblers (Citroen, AION, dan Maxus), PT BYD Auto Indonesia, PT Geely Motor Indonesia, PT VinFast Automobile Indonesia, PT Era Industri Otomotif (Xpeng), dan PT Inchcape Indomobil Energi Baru (GWM Ora).
Tim Riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan penjualan mobil pada tahun 2025 berkisar di 780 ribu unit.
Kami melihat beberapa katalis positif yang dapat mendorong penjualan mobil pada tahun 2025, yaitu: 1) peluncuran model-model baru dengan harga yang kompetitif; 2) Penurunan tingkat suku bunga acuan; dan 3) insentif pemerintah, khususnya terhadap mobil listrik BEV dan HEV. Namun, kami melihat beberapa faktor risiko yang dapat menekan penjualan mobil pada tahun 2025, antara lain: 1) Pelemahan daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah; 2) ketidakpastian keadaan perekonomian global dan domestik; serta 3) kontraksi harga komoditas yang dapat menurunkan tingkat penjualan mobil ke depan. (an)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Download Document Media