news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
September, 16, 2025 | Daily Economic Review: Pemerintah Luncurkan Paket Stimulus “8+4+5” untuk Tahun 2025–2026
Pemerintah memperluas strategi fiskal melalui peluncuran paket stimulus ekonomi “8+4+5” yang akan dijalankan mulai 2H25 hingga 2026.
Setelah sebelumnya meluncurkan paket “8+4”, kini tambahan 5 program ketenagakerjaan diluncurkan untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja jangka panjang. Total anggaran 8 program akselerasi di 2025 mencapai Rp16,23 triliun, dengan fokus pada kelompok rentan, pekerja informal, serta sektor padat karya.
Delapan program akselerasi diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat aktivitas sektor riil.
Dukungan ini meliputi bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat selama tiga bulan, program padat karya tunai bagi lebih dari 600 ribu pekerja, serta relaksasi pembiayaan perumahan yang difasilitasi BPJS.
Empat program lanjutan di 2026 akan difokuskan untuk memperkuat sektor UMKM dan sektor padat karya.
Perpanjangan PPh Final 0,5% diproyeksikan menjangkau lebih dari 500 ribu pelaku UMKM, sementara dukungan PPh 21 DTP menyasar jutaan pekerja di sektor pariwisata maupun industri padat karya. Perlindungan sosial juga diperluas ke hampir 10 juta pekerja informal, termasuk petani dan nelayan, yang menjadi tulang punggung ekonomi perdesaan.
Lima program baru ketenagakerjaan ditujukan untuk memperluas penyerapan tenaga kerja skala besar.
Program Koperasi Desa Merah Putih menargetkan lebih dari 1 juta pekerja, sedangkan peremajaan perkebunan rakyat hampir 900 ribu hektare diperkirakan membuka 1,6 juta lapangan kerja dalam dua tahun. Selain itu, revitalisasi tambak, kampung nelayan, dan modernisasi kapal perikanan diproyeksikan akan menyerap ratusan ribu tenaga kerja tambahan.
Stimulus “8+4+5” diperkirakan mendorong konsumsi jangka pendek sekaligus memperluas penciptaan lapangan kerja yang lebih berkelanjutan.
Bantuan pangan, padat karya, dan insentif fiskal akan menjaga daya beli, terutama pada kelompok rentan. Dalam jangka menengah, akan fokus pada perumahan, perikanan, dan perkebunan dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperluas nilai tambah industri, serta memperkuat daya saing ekspor. Di tengah kebijakan yang lebih ekspansif, Pemerintah menegaskan komitmennya menjaga batas defisit di bawah 3% PDB. (sa)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Download Document Media