Mandiri News Detail Portlet

Perlambatan Pertumbuhan Uang Beredar pada Juli 2022

Perlambatan Pertumbuhan Uang Beredar pada Juli 2022

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

Agustus, 26, 2022 | Daily Economic ReviewPerlambatan Pertumbuhan Uang Beredar pada Juli 2022

Pertumbuhan uang beredar pada Juli 2022 sebesar 9,6% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 10,7% yoy.

Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2021 sebesar IDR7.846,5 triliun. Perlambatan pertumbuhan likuiditas pada Juli 2022 didorong pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) yang melambat menjadi 14,9% yoy (vs. 16,6% yoy pada Juni 2022) dan pertumbuhan uang kuasi yang melambat menjadi 3,2% yoy (vs. 3,4% yoy pada Juni 2022).

Pertumbuhan M2 pada Juli 2022 dipengaruhi oleh pertumbuhan penyaluran kredit, perkembangan keuangan pemerintah, dan aktiva luar negeri bersih.

Pertumbuhan kredit pada Juli 2022 terakselerasi menjadi 10,5% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 10,4% (yoy). Sementara itu, ekspansi keuangan Pemerintah Pusat tercermin dari tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang terkontraksi sebesar -11,0% yoy, lebih kecil dibandingkan -14,0% pada Juni 2022.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh melambat, sedangkan penyaluran kredit tumbuh meningkat pada Juli 2022.

Penghimpunan DPK pada Juli 2022 tercatat sebesar IDR7.284,4 triliun atau tumbuh sebesar 8,4% yoy, melambat dibandingkan 8,9% yoy pada bulan sebelumnya. Perkembangan DPK Juli 2022 terutama dipengaruhi perlambatan pertumbuhan giro dan tabungan dibandingkan Juni 2022, masing-masing sebesar 17,7% yoy (vs. 20,1% yoy) dan 11,9% yoy (vs. 12,1% yoy).

Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan likuiditas tahun ini masih akan relatif terjaga.

Kami memproyeksikan DPK tahun 2022 akan tumbuh sebesar 8,05%. Sementara itu, penyaluran kredit kami proyeksikan tumbuh sebesar 9,90% seiring dengan pemulihan ekonomi. Kami memproyeksikan perekonomian Indonesia tahun ini masih mampu tumbuh sebesar 5,17% di tengah tekanan kenaikan inflasi dan risiko ketidakpastian global. Pertumbuhan ekonomi nasional tersebut terutama akan didorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor. (nkd) 

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

Unduh Dokumen Media