Wealth Story Detail 1
Wealth Story
Imelda Gondosiswanto
Furniture tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sebuah bangunan, bahkan sebuah gudang pun terkadang membutuhkan furniture, apalagi bangunan untuk tempat tinggal. Tentunyamembeli furniture perlu mempertimbangkanbanyak hal selain dari fungsi utamanya. Faktor estetika maupun konsep tema bangunan turut mempengaruhinya. Celah inilah yang dilirik Imelda Gondosiswanto (35) dan sang suami, Rudi Tanoko, untuk terjun dalam bisnis furniture. Menggunakan brandDante Home, Imelda tidak sekedar menyediakan produk dengan kualitas terbaik tetapi juga estetika yang membuat Anda bangga memilikinya.
Persiapan matang untuk produk terbaik
DanteHome mulai membuka showroom pada tahun 2008 di Surabaya. Tetapi ada proses yang panjang sekali sebelum Dante Home dipasarkan ke publik. “Kami ingin benar-benar memberikan produk dengan kualitas nomor satu,” Imelda menuturkan. Untuk alasan memberikan yang terbaik itu, Imelda menggunakan konsultan dari Jerman untuk menciptakan Dante Home. “Semua bahan baku kami datangkan dari Eropa,” katanya. Eropa dipilih karena produk-produknya eco friendly. “Tidak berbau dan bebas dari bahan kimia,” jelas wanita kelahiran 21 April 1982 ini.
Selama ini masyarakat kita memang masih menganggap bau dari sebuah produk furniture adalah sesuatu yang biasa. Nanti lama-lama juga hilang. Padahal, bau itu sesungguhnya racun yang berbahaya. Karenanya, Imelda berani menjamin 100%, Dante Home bebas dari bau dan bahan kimia yang membahayakan kesehatan.
Keunggulan produk Dante Home yang lain adalah pengerjaannya yang mengunakan mesin. “Semua produk pasti presisi. Tidak ada yang meleset. Karena semua sudah terprogram dalam mesin,” jelas Imelda yang khusus mendatangkan mesin dari Jerman untuk mengerjakan semua furniture. Selain itu, Imelda memastikan, semua produk Dante Home sudah pasti mengikuti ruang tempat furniture. “Tidak ada ceritanya, pas pasang kitchen set, ukurannya kurang 1 mm atau lebih 1 mm. Semua sudah pakai sistem,” ujarnya. Pengerjaannya juga dijamin tepat waktu. “Kalau kita janji dua minggu selesai, pasti sudah terpasang. Kita selalu berusaha untuk zero complain dari konsumen,” kata lmelda.
Mengambil tema desain modern minimalis, Dante Home juga dilengkapi dengan berbagai aksesori teknologi terkini. “Mulai dari engsel handlebergaransi seumur hidup, kompor dan lubang pembuangan asap yang canggih, hingga cabinet dengan sistem sentuh atauremote untuk membuka dan menutup,” tutur Imelda.
Resep bisnis: well planning dan fokus
Setiap bisnis tentu punya cerita suka duka. Tak terkecuali dengan bisnis furniture yang dirintis Imelda. Saat awal membangun Dante Home, Imelda harus beberapa kali menelan pil pahit karena ide desainnya dicuri. “Setelah hampir kita gambarkan 60 desain, ternyata klien membatalkan pesanan. Tapi ternyata desain itu dicuri untuk diproduksi di tempat lain,” kenang Imelda. Dari peristiwa itu, Imelda mengambil langkah baru, “Untuk memastikan semua pesanan terwujud, harus ada kontrak dan pembayaran uang muka.”
Imelda paham benar untuk membesarkan sebuah bisnis harus melalui perencanaan yang matang dan fokus. “Kita tidak bisa serakah semua pekerjaan kita ambil. Ketika kita fokus ke furniture, berarti kita harus total berada di situ,” ujarnya. Mau tidak mau, Imelda yang tidak punya latar belakang desain interior dan ilmu pertukangan harus belajar dari nol. “Mulai dari turun ke pabrik, cari bahan baku, hingga supervisi tukang,” kata lulusan Fakultas Ekonomi UBAYA ini.
Selama ini, Imelda mengaku, pemasaran Dante Home yang paling jitu masih dari mulut ke mulut. “Meski begitu, kita tetap menjadwalkan setiap tahun minimal melakukan pameran sebanyak 5 kali,” ujarnya. Selain itu, Imelda juga memasarkan Dante Home lewat webwww.dantehome.com dan jejaring sosial lainnya. “Konsumen kita sudah tidak hanya berasal dari Surabaya saja. Tetapi juga dari Kalimantan, Bali, Lombok, dan kota besar lainnya,” terang Imelda.
Ke depan, bersama Bank Mandiri, Imelda akan sering menggelar gathering. “Selama ini Bank Mandiri sudah banyak membantu untuk mengelola keuangan pribadi maupun bisnis. Ke depan, saya berharap bisa kerjasama dengan Bank Mandiri dengan menggelar gathering dan bisa mendapatkan fasilitas cicilan kartu kredit untuk para pelanggan,” harap Imelda.
Memperluas pangsa pasar
Setelah membangun brand Dante Home untuk kalangan high end, pada tahun 2015, Imelda mulai membangun brand Cubic Home untuk kalangan middle up. “Untuk Cubic, kita sudah ada 2 showroom: di Surabaya dan Jakarta,” katanya. Bahan baku tetap menggunakan produk Eropa, “cuma untuk beberapa aksesori, kita menggunakan produk Tiongkok,” jelas Imelda.
Sebelum membuat Dante Home dan Cubic Home, Rudi Tanoko, sang suami sebenarnya sudah membuka pabrik furniture pada tahun 2002. “Kita pakai nama brand Activ Home untuk pangsa pasar menengah ke bawah.
Ditanya tentang rencana bisnis ke depan, Imelda yang juga penggemar games iniberharap agar, Dante Home bisa membuka showroomdi beberapa kota lagi dan mewujudkan mimpinya mengembangkan pertanian hidroponik. Sebagai seorang vegetarian, Imelda berkeinginan bisa punya pertanian hidroponik yang menghasilkan sayuran bebas pestisida agar semakin banyak orang bisa hidup sehat.