Press Detail
Press Release Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Rabu, 16 Juli 2025
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juli, 16, 2025 | Daily Economic Review: Kinerja Penjualan Mobil 1H25: Mobil Konvensional Terkontraksi, Mobil Listrik Tumbuh Signifikan
Penjualan mobil secara wholesale pada periode Januari–Juni 2025 (1H25) tercatat sebesar 374,7 ribu unit, terkontraksi sebesar -8,6% year-on-year (yoy) dibandingkan 410 ribu unit pada 1H24.
Penjualan pada 1H25 melanjutkan tren penurunan sejak 1H24 yang juga terkontraksi -19,0% yoy. Pelemahan daya beli masyarakat, ketidakstabilan ekonomi, serta koreksi harga komoditas sejak 2023 menjadi faktor utama penurunan penjualan selama periode Januari hingga Juni 2025.
Penurunan lebih dalam tercatat pada segmen mobil berharga terjangkau.
Sepanjang 1H25, penjualan mobil LCGC dan mobil bermesin <1.500 cc masing-masing terkontraksi sebesar -25,5% dan -12,5% yoy. Kontraksi pada segmen mobil ini mencerminkan tekanan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah. Selain itu, pelarangan penggunaan BBM subsidi dan berakhirnya insentif pemerintah terhadap mobil LCGC turut memperlemah kinerja segmen ini. Di sisi lain, mobil 1.500 – 3.000 cc dan mobil >3.000 cc masing-masing mengalami kontraksi yang lebih rendah sebesar -5,1% dan -3,0%, yoy.
Sebaliknya, penjualan mobil listrik mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 71,1% yoy.
Hal ini terutama didorong oleh lonjakan penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) yang tumbuh 171,4% yoy. Sementara itu, mobil hybrid (HEV) tumbuh 9,8% yoy. Per Juni 2025, pangsa mobil listrik terhadap total penjualan mobil penumpang mencapai 22,4%, terdiri dari 12,5% BEV dan 9,3% HEV. Pertumbuhan ini ditopang oleh berbagai insentif pemerintah selama 2025.
Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri memproyeksikan total penjualan mobil pada 2025 akan mencapai 851,0 ribu unit.
Beberapa katalis positif diperkirakan akan mendorong kinerja penjualan, antara lain: 1) peluncuran model baru dengan harga kompetitif, 2) penurunan suku bunga acuan, serta 3) insentif pemerintah untuk mobil listrik BEV dan HEV. Namun, risiko utama tetap berasal dari pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah serta ketidakpastian ekonomi domestik dan global yang dapat menekan permintaan kendaraan secara keseluruhan. (yrp)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: