Press Detail
Press Release Detail Portlet
Profitabilitas Bank-Bank Besar Masih Cukup Baik di Tengah Perlambatan Ekonomi
Jumat, 01 November 2019
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
November, 1, 2019 | Daily Economic Review: Profitabilitas Bank-Bank Besar Masih Cukup Baik di Tengah Perlambatan Ekonomi
Kinerja bank-bank besar sampai dengan 9M19 masih cukup baik di tengah perlambatan ekonomi.
Bank-bank terbesar di Indonesia (Bank Mandiri, BRI, BCA, dan BNI) pada 3Q19 mencatatkan rata-rata pertumbuhan laba bersih sebesar 9%, lebih rendah dibandingkan dengan 3Q18 yang sebesar 11%, namun lebih tinggi dari 2Q19 yang sebesar 3,9%. Beberapa faktor yang dapat menopang kinerja adalah ekspansi bisnis yang masih cukup baik, kualitas aset yang masih terjaga, stabilnya pertumbuhan pendapatan operasional, serta perbaikan efisiensi kegiatan operasional perbankan (efisiensi biaya tenaga kerjadan biaya umum dan administrasi).
Rasio-rasio profitabilitas mengalami penurunan di tengah melambatnya pertumbuhan kredit dan ketatnya likuiditas.
Rata-rata marjin bunga bersih (NIM) empat bank besar sedikit menurun dari 6,1% pada 3Q18 menjadi 5,9% pada 3Q19. Penurunan NIM disebabkan oleh kenaikan suku bunga DPK yang lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga kredit. Peningkatan suku bunga DPK disebabkan oleh ketatnya likuiditas. Rata-rata loan to deposit ratio (LDR) meningkat dari 89,7% pada 9M18 menjadi 92,0% pada 9M19. Ketatnya likuiditas berdampak besar kepada meningkatnya cost of funds yang dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga DPK.
Kredit dan DPK kemungkinan hanya akan tumbuh single digit tahun ini.
Hal ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat dan likuiditas yang mengetat. Bank-bank di dalam negeri masih harus bekerja ekstra untuk meningkatkan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Kami memperkirakan total kredit perbankan hanya akan tumbuh single digit pada tahun ini, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada tahun 2018 lalu yang sebesar 11,8%.
Kinerja laba perbankan akan lebih baik pada tahun 2020 dipengaruhi oleh perbaikan kondisi ekonomi dan penurunan suku bunga kebijakan.
Perbaikan laba akan didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tahun depan menjadi 5,14%, naik dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang sebesar 5,06%. Pertumbuhan Selain itu penurunan suku bunga kebijakan BI 7 days reverse repo rate juga akan memperbesar selisih suku bunga kredit dan DPK sehingga NIM juga akan meningkat. Bank-bank juga harus lebih jeli melihat potensi sumber-sumber pertumbuhan kredit yang baru yang memiliki prospek yang baik namun bank juga harus tetap menerapkan fungsi manajemen risiko yang baik untuk menjaga kualitas aset sehingga NPL tetap terjaga. (raw)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: