news-detail
Mandiri News Detail Portlet
Ketahanan Eksternal Indonesia Terus Membaik

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
November, 11, 2019 | Daily Economic Review: Ketahanan Eksternal Indonesia Terus Membaik
Defisit neraca transaksi berjalan (CAD) menyusut.
BI melaporkan CAD menurun dari 2,93% dari PDB di 2Q19 menjadi 2,66% dari PDB di 3Q19. Secara nominal, CAD menurun dari USD8,2 miliar menjadi USD6,8 miliar. Dengan demikian, CAD sepanjang tahun ini (Januari – September 2019) tercatat sebesar 2,71% terhadap PDB (masih lebih rendah dari 3% terhadap PDB atau batas antara defisit yang terkendali dan yang bersifat serius). Faktor utama yang menyebabkan CAD mengalami penyusutan adalah meningkatnya surplus neraca barang dari USD483 juta menjadi USD1,26 miliar.
Neraca transaksi modal dan finansial mencatatkan surplus.
Surplus tercatat sebesar USD7,63 miliar di 3Q19 atau lebih tinggi dari posisi 2Q19 yang sebesar USD6,47 miliar. Surplus juga tercatat pada investasi langsung dan portofolio. Sementara itu, defisit investasi lainnya menyusut dari USD3,52 miliar menjadi USD2,12 miliar dikarenakan lebih tingginya penarikan neto pinjaman luar negeri sektor swasta dan lebih rendahnya pembayaran neto pinjaman luar negeri pemerintah.
Neraca pembayaran Indonesia mencatatkan defisit kecil.
Defisit tercatat sebesar USD46 juta di 3Q19, atau menurun drastis dari USD1,98 miliar di 2Q19. Sementara itu, cadangan devisa meningkat dari USD123,8 miliar pada akhir 2Q19 (setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor dan utang luar negeri) menjadi USD124,3 miliar pada akhir 3Q19 (setara dengan pembiayaan impor 6,9 bulan dan utang luar negeri).
Ke depan, tim riset ekonomi masih memperkirakan CAD tahun 2019 akan menyusut.
Atau turun dari 2,93% terhadap PDB di 2018 menjadi 2,6% terhadap PDB. Cadangan devisa akan berada pada level USD125 – USD130 miliar (vs. USD120,7 miliar di 2018). Proyeksi capaian tersebut dilandasi oleh arah kebijakan The Fed yang lebih dovish, dan kebijakan pengendalian impor. Tetap harus diwaspadai, risiko sektor eksternal yang berasal dari kondisi pelemahan permintaan global, harga komoditas yang cenderung stagnan, dan ketidakpastian terkait perang dagang. Hal ini dapat menyebabkan risiko bergeser dari sisi impor ke sisi ekspor. (fr)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Unduh Dokumen Media