Mandiri News Detail Portlet

Defisit APBN-P 2017 Melebar ke 2,62% Akibat Shortfall Pajak

Defisit APBN-P 2017 Melebar ke 2,62% Akibat Shortfall Pajak

ECONOMIC REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

December, 21, 2017 | Daily Economic Review: Defisit APBN-P 2017 Melebar ke 2,62% Akibat Shortfall Pajak

Penerimaan negara masih di bawah target.

Dalam laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2017, Menteri Keuangan memaparkan bahwa realisasi pendapatan negara hingga 15 Desember 2017 telah mencapai IDR1.496,9 triliun atau sekitar 86,2% dari target APBN-P 2017. Dari total penerimaan negara tersebut, penerimaan pajak tercatat sebesar IDR1.211,5 triliun atau 82,3% dari target.

Belanja negara masih terkendali.

Realisasi belanja negara untuk periode yang sama telah mencapai IDR1.849,5 triliun atau sekitar 88,1% dari target APBN-P 2017. Lebih rinci lagi, realisasi belanja pemerintah pusat telah mencapai IDR1.132,3 triliun atau 82,8% dari target sedangkan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) telah menyerap IDR717,3 triliun atau sekitar 94,9% dari target.

Defisit APBN-P masih dalam batas aman.

Melihat realisasi penerimaan dan belanja negara, APBN-P 2017 masih mengalami defisit sekitar IDR352,7 triliun atau sekitar 2,62% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Defisit tersebut masih lebih kecil dari target maksimum dalam APBN-P 2017 yang ditetapkan sebesar 2,92% sehingga masih berada dalam batas aman. Indikator asumsi makro lainnya seperti inflasi, nilai tukar rupiah, suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan, serta harga minyak mentah Indonesia masih berada di bawah target APBN-P 2017 sehingga perekonomian Indonesia masih dapat dikategorikan stabil dan sejalan dengan APBN-P.

Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 5,05%.

Melihat perkembangan pada kuartal IV 2017, Menteri Keuangan memproyeksikan perekonomian Indonesia pada kuartal IV 2017 dapat tumbuh mencapai 5,15% – 5,17%. Seluruh komponen pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tumbuh positif dan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2017. Setelah mempertimbangkan hal-hal di atas, Menteri Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 sebesar 5,05% atau di bawah target APBN-P yang mencapai 5,2%. Meskipun demikian, perkiraan Menteri Keuangan tersebut sejalan dengan proyeksi kami yang sebesar 5,1%. (abs)

Unduh Dokumen Media