Mandiri News Detail Portlet

BI Mempertahankan Suku Bunga BI 7 days reverse repo

BI Mempertahankan Suku Bunga BI 7 days reverse repo

ECONOMIC REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

December, 15, 2017 | Daily Economic Review: BI mempertahankan suku bunga BI 7 days reverse repo

BI sesuai ekspektasi masih tetap mempertahankan suku bunga kebijakan BI 7 days reverse repo pada 4,25%.

  1. tersebut sangat tepat untuk situasi saat ini. Inflasi saat ini masih terkendali sesuai dengan rentang target BI dan pertumbuhan ekonomi domestik juga masih harus didorong agar dapat tumbuh lebih tinggi. Namun demikian, dengan tren kenaikan suku bunga global, khususnya di AS, penurunan suku bunga domestik akan memicu kenaikan volatilitas nilai tukar yang pada akhirnya akan mengganggu stabilitas ekonomi dalam negeri.

Pertumbuhan kredit perbankan masih berjalan lambat karena lemahnya permintaan.

Sampai dengan bulan September 2017, kredit perbankan hanya mampu tumbuh 7,9%, melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 8,3%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang juga masih lebih rendah dari ekspektasi. Permintaan kredit juga terlihat masih lemah, ditunjukkan oleh fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik yang mengalami kenaikan sebanyak 9,6% hingga mencapai IDR1.400,5 triliun pada bulan September 2017.

Likuiditas perbankan masih cukup longgar karena tingginya pertumbuhan DPK.

Pertumbuhan DPK tercatat meningkat cukup signifikan pada bulan September 2017 menjadi 11,7% (YoY), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit sehingga LDR turun menjadi 88,4% dari 88,8% pada bulan sebelumnya. Penempatan dana perbankan di instrumen moneter BI juga tercatat masih cukup tinggi sebesar IDR429,8 triliun pada November 2017, sedikit turun dibandingkan dengan bulan IDR497,1 triliun pada akhir Oktober.

Kebijakan akomodatif masih diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kredit perbankan.

BI akan tetap melakukan bauran kebijakan yang mencakup kebijakan moneter, macroprudential, dan kebijakan sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional. BI memberi sinyal bahwa terdapat ruang untuk penurunan GWM dan memperpanjang masa pemenuhan GWM rata-rata yang saat ini dilakukan tiap dua mingguan. Lebih lanjut, untuk menjaga stabilnya nilai tukar, BI juga berupaya untuk terus mengurangi ketergantungan terhadap mata uang tertentu dengan memperkuat kerjasama bilateral untuk meningkatkan penyelesaian transaksi perdagangan dengan mata uang lokal. (raw)

Unduh Dokumen Media