Mandiri News Detail Portlet

Peran Peer to Peer (P2P) Lending Dalam Perekonomian Melalui UMKM

Peran Peer to Peer (P2P) Lending Dalam Perekonomian Melalui UMKM

ECONOMIC REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

December, 07, 2017 | Daily Economic Review: Peran Peer to Peer (P2P) Lending Dalam Perekonomian Melalui UMKM

Pentingnya posisi UMKM dalam perekonomian Indonesia.

Kontribusi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) telah mencapai lebih dari 60%. Mengacu kepada data dari Kemenkop (Kementerian Koperasi dan UKM) tahun 2013 , jumlah pelaku UMKM di Indonesia telah mencapai 57,9 juta unit. Dengan jumlah pelaku UMKM tersebut, tenaga kerja yang berhasil terserap ke sektor ini adalah sebesar 114 juta tenaga kerja atau 97% dari total tenaga kerja nasional.

Pentingnya kehadiran Fintech P2P Lending bagi UMKM.

Sampai dengan tahun 2016, dari total kredit perbankan sebesar Rp 4.506 triliun, porsi yang tersalurkan kepada UMKM hanya sebesar 20%. Tahun 2016, BI (Bank Indonesia) pernah menargetkan kontribusi UMKM terhadap PDB dapat meningkat menjadi 70%. Artinya, untuk mencapai angka tersebut porsi kredit perbankan ke UMKM perlu didorong lebih besar dari 20%. Namun tidak mudah bagi perbankan untuk meningkatkan porsi pembiayaan kredit ke UMKM karena beberapa pertimbangan seperti pengelolaan kualitas kredit sehingga lebih selektif dalam penyaluran kredit. Selain itu banyak UMKM yang masih belum bankable, salah satunya karena tidak mempunyai agunan. Disinilah kehadiran P2P lending dapat menjadi alternatif pendanaan bagi UMKM. P2P lending dapat menjangkau segmen peminjam yang dipandang terlalu berisiko bagi bank.

Kolaborasi P2P lending dengan perbankan.

Bank dan P2P lending dapat berjalan beriringan dalam memperbesar akses pembiayaan (inklusi keuangan). P2P lending dapat membantu UMKM yang belum bankable untuk “naik kelas” mendapatkan pembiayaan dari perbankan. Dengan demikian, dapat saja bank bermitra dengan pelaku P2P lending untuk memperbesar portfolio pembiayaan kepada UMKM.

Mengoptimalkan benefit dan meminimalkan risiko.

Kolaborasi antara bank dan P2P lending dalam pembiayaan UMKM kami perkirakan dapat membantu perekonomian khususnya dari sisi konsumsi. Bisnis UMKM yang meningkat dapat berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat khususnya kelas menengah bawah. Saat ini konsumsi yang melambat diduga karena ada tekanan di konsumsi masyarakat kelas menengah bawah. Kolaborasi P2P dengan bank juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas manajemen risiko dalam penyaluran pendanaan P2P lending. Kencangnya pendanaan dari P2P lending tentunya harus tetap mengantisipasi kemungkinan naiknya kredit bermasalah. P2P lending dapat belajar dari bank yang mempunyai pengalaman dan sistem yang baik dalam mengelola risiko kredit. (am)

Unduh Dokumen Media