Mandiri News Detail Portlet

Nilai Investasi Migas Indonesia Meleset Jauh dari Target

Nilai Investasi Migas Indonesia Meleset Jauh dari Target

ECONOMIC REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

November, 21, 2017 | Daily Economic Review: Nilai Investasi Migas Indonesia Meleset Jauh dari Target

Hingga kuartal III 2017, realisasi investasi hulu migas baru mencapai USD 6,4 Miliar.

Angka ini hanya sebesar 42% dari target tahun 2017 yang sebesar USD 15,3 miliar. Dengan menyisakan 1 kuartal lagi, investasi migas Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan hanya akan mencapai USD 9 - 10 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan realisasi investasi migas tahun 2016 yang mencapai USD 11.2 miliar atau menurun sebesar 12 – 20%.

Seiring dengan investasi migas, lifting migas Indonesia juga tidak mencapai target hingga kuartal III 2017.

Pencapaian lifting migas per September 2017 hanya mencapai 98% dari target yang ditetapkan atau sebesar 1,93 millions barrel oil equivalent per day (mboepd). Sementara target lifting migas tahun ini adalah sebesar 1,96 mboepd. Tidak tercapainya target produksi ini sebagian besar diakibatkan oleh tidak tercapainya target produksi minyak bumi yang baru mencapai 797 ribu barel per hari (bph) atau sebesar 97,7% dari target.

Ke depan, pemerintah harus berusaha mengatasi tantangan pada kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan produksi migas.

Jika kegiatan eksplorasi migas tidak segera ditingkatkan, maka probabilitas penemuan cadangan baru untuk meningkatkan kapasitas produksi migas akan semakin kecil. Penemuan cadangan migas baru hanya dapat di lakukan dengan kegiatan eksplorasi.

Namun, kegiatan eksplorasi di Indonesia juga menemui beberapa tantangan.

Tantangan untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi saat ini adalah pertama, beralihnya kegiatan eksplorasi migas ke arah timur Indonesia yang relatif minim infrastruktur dan berada di lepas pantai. Kedua, semakin panjangnya waktu yang dibutuhkan untuk mengkapitalisasi temuan cadangan migas. Ketiga adalah rendahnya success ratio dari pengeboran migas Indonesia yang mengakibatkan biaya investasi yang dibutuhkan untuk menemukan cadangan menjadi lebih besar.

Peran pemerintah besar dalam mendorong kegiatan eksplorasi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk menjawab tantangan dalam mendorong kegiatan eksplorasi antara lain pertama, memberikan insentif fiskal yang lebih pada kegiatan eksplorasi yang membutuhkan biaya investasi dan risiko tinggi khususnya di bagian timur Indonesia. Kedua, pemerintah seharusnya dapat memperpendek waktu kegiatan eksplorasi dengan cara menyediakan data awal yang akurat dari blok migas yang di tawarkan ke investor dan mengurangi jumlah perizinan yang dibutuhkan. (ah)

Unduh Dokumen Media