news-detail
Mandiri News Detail Portlet
Utang Luar Negeri Indonesia pada akhir triwulan III-2017 tumbuh 4,5% yoy

ECONOMIC REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
November, 20, 2017 | Daily Economic Review: Utang Luar Negeri Indonesia pada akhir triwulan III-2017 tumbuh 4,5% yoy
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan III-2017 meningkat 4,5% yoy menjadi USD343,1 miliar.
Berdasarkan kelompok peminjam, ULN Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN publik (pemerintah dan bank sentral). Pada akhir triwulan III-2017, posisi ULN publik mencapai USD175,9 miliar (51,3% dari total ULN), sementara posisi ULN sektor swasta sebesar USD167,2 miliar (48,7% dari total ULN).
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN jangka panjang.
Posisi ULN berjangka panjang pada akhir triwulan III-2017 mencapai USD295,9 miliar (86,2% dari total ULN) dengan pertumbuhan 3,4% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan sebelumnya yang sebesar 1,3% yoy.
Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir triwulan III-2017 terkonsentrasi pada sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih serta pertambangan.
Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77,0%, relatif sama dengan pangsa triwulan sebelumnya sebesar 76,6%. Namun apabila dibandingkan triwulan II-2017, dari keempat sektor tersebut, hanya ULN swasta sektor listrik, gas dan air bersih yang tumbuh positif. Pada triwulan III-2017, ULN pada sektor tersebut tumbuh 15,4% yoy, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 10,2% yoy.
Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan ULN pada triwulan III-2017 tetap terkendali.
Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan III-2017 tercatat stabil pada angka 34%, bahkan menurun dibandingkan dengan triwulan III-2016 yang sebesar 36%. Angka ini masih aman, jauh dibawah angka 60% sesuai ketetapan UU No 13/2003 tentang Keuangan. Namun demikian, pemerintah dan BI hendaknya terus memantau perkembangan ULN terutama berkaitan dengan indikator likuditas yaitu debt service ratio dan berkaitan dengan dampak cicilan utang dan bunganya terhadap beban anggaran negara. (nkd)
Unduh Dokumen Media