news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juli, 17, 2025 | Daily Economic Review: Bank Indonesia Menurunkan BI Rate Sebesar 25 bps ke Level 5,25%
Bank Indonesia (BI) memangkas BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25% dalam Rapat Dewan Gubernur Juli 2025.
Penurunan ini menandai tren pelonggaran moneter, setelah sebelumnya juga menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada Mei 2025. Keputusan ini didorong oleh beberapa faktor, yaitu stabilitas nilai tukar rupiah yang berada di kisaran Rp16.200–16.300 di tengah ketidakpastian global, kemudian inflasi yang terkendali dan berada dalam kisaran target BI dan upaya Bank Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah pelemahan permintaan global, serta ekspektasi terhadap nilai tukar rupiah yang tetap stabil ke depan.
Penyaluran kredit masih menunjukkan moderasi, namun Dana Pihak Ketiga (DPK) mulai mengalami peningkatan.
Sektor perbankan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,77% YoY pada Mei 2025 atau 2,97%, namun secara year to date, lebih rendah dibandingkan 5,47% pada periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, DPK tumbuh sebesar 6,96% YoY pada Juni 2025, meningkat dibandingkan 4,29% pada Mei 2025. Pertumbuhan DPK tersebut turut menurunkan rasio Loan to Deposit dari 88,2% menjadi 86,4% pada Juni 2025.
Bank Indonesia juga terus memberikan insentif makroprudensial guna mendorong likuiditas dan pertumbuhan penyaluran kredit.
Hingga minggu pertama Juli 2025, Bank Indonesia mencatat penyaluran insentif melalui Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp376 triliun, yang terbagi kepada Bank-bank BUMN (Rp167,1 triliun), Bank Swasta Nasional (Rp166,7 triliun), Bank Pembangunan Daerah (Rp36,8 triliun), dan Kantor Cabang Bank Asing (Rp5,8 triliun). Penyaluran insentif ini difokuskan pada sektor-sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, selaras dengan program pemerintah.
Tim Riset Bank Mandiri memperkirakan masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga, dengan tetap mencermati ekspektasi penurunan Fed Funds Rate serta potensi tekanan inflasi yang dapat memengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.
Selain itu, evaluasi terhadap dampak dari penurunan BI Rate sebelumnya terhadap transmisi ke suku bunga kredit juga menjadi salah satu pertimbangan dalam arah kebijakan suku bunga ke depan. (an)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Unduh Dokumen Media