Mandiri News Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juli, 8, 2025 | Daily Economic Review: Cadangan Devisa Indonesia Tetap Tinggi pada Juni 2025

Cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar USD 152,6 miliar pada Juni 2025, meningkat USD 0,1 miliar dari sebesar USD 152,5 miliar pada Mei 2025.
Hal ini menunjukkan stabilnya jumlah cadangan devisa negara sejak April 2025. Kenaikan cadangan devisa dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan penerimaan sektor jasa di tengah pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta intervensi stabilisasi nilai tukar Rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Cadangan devisa Indonesia dapat membiayai 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, melampaui standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai tingkat ini cukup untuk menjaga stabilitas makroekonomi, ketahanan eksternal, serta mendukung sistem keuangan nasional. Bank Indonesia kembali mempertegas komitmen untuk bersinergi bersama pemerintah guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan memperkuat ketahanan eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi.

Gejolak dari perekonomian global masih berlanjut, terutama dari kelanjutan kebijakan tarif impor Presiden Trump yang mengonfirmasi bahwa kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent menyatakan bahwa tarif akan kembali ke tingkat per 2 April bagi negara-negara yang gagal mencapai kesepakatan dagang baru. Meskipun perpanjangan ini memberikan ruang untuk negosiasi ulang, hal ini juga menambah ketidakpastian baru dalam lanskap perdagangan global.

Cadangan devisa Indonesia diperkirakan tetap kuat seiring dukungan dari surplus neraca perdagangan dan prospek aliran modal masuk ke pasar negara berkembang.
Namun, potensi tekanan ke depan tetap perlu dicermati, terutama dari kebijakan tarif AS yang menetapkan tarif impor sebesar 32% terhadap produk asal Indonesia, yang dapat memengaruhi kinerja ekspor nasional. Di sisi lain, Presiden Trump menyatakan bahwa masih ada ruang untuk negosiasi, sehingga arah kebijakan dagang ke depan tetap menjadi faktor penting yang perlu dicermati. Komoditas unggulan seperti batu bara dan CPO diharapkan tetap menjadi penopang utama ketahanan sektor eksternal Indonesia. (ank)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

Unduh Dokumen Media