news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juni, 10, 2025 | Daily Economic Review: Nilai Ekonomi Kurban Tahun 2025 Diperkirakan Meningkat Moderat
BAZNAS memperkirakan potensi nilai ekonomi kurban nasional pada tahun 2025 mencapai Rp34,85 triliun, meningkat 1,48% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini berdasarkan estimasi partisipasi sekitar 3,56 juta rumah tangga (Shohibul Kurban) dalam pelaksanaan ibadah kurban tahun ini. Meskipun kenaikan nilainya tergolong moderat, tren ini tetap mencerminkan arah positif di tengah penyesuaian daya beli masyarakat dan dinamika ekonomi nasional.
Total kebutuhan hewan kurban pada tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 2,8 juta ekor.
Angka tersebut terdiri dari sekitar 2,2 juta ekor kambing atau domba, dan sekitar 647 ribu ekor sapi atau kerbau. Dari total tersebut, estimasi produksi daging kurban diperkirakan mencapai 239,5 ribu ton yang dapat didistribusikan kepada masyarakat.
Tingginya ketimpangan konsumsi daging masih menjadi tantangan tersendiri.
BAZNAS mencatat bahwa hingga saat ini terdapat 159 kabupaten/kota yang mengalami defisit konsumsi daging, sementara sebagian wilayah lainnya mencatat surplus. Penyebaran daging kurban yang lebih merata dan berbasis kebutuhan daerah dinilai dapat membantu mengurangi kesenjangan konsumsi protein hewani antarwilayah.
Dalam jangka panjang, penguatan sektor peternakan tetap perlu menjadi perhatian.
Berdasarkan data IDEAS, terjadi penurunan jumlah populasi sapi potong dari 12,33 juta ekor pada 2013 menjadi 10,61 juta ekor di 2023, seiring dengan menurunnya jumlah peternak dari sekitar 5 juta menjadi 4 juta rumah tangga usaha peternakan. Meski populasi kambing dan domba mencatat sedikit peningkatan, jumlah peternaknya cenderung stagnan.
Kami melihat momentum kurban tahunan menjadi salah satu pendorong aktivitas ekonomi di sektor peternakan.
Namun, peningkatan yang moderat dalam jumlah pekurban dapat mencerminkan adanya penyesuaian dalam perilaku konsumsi rumah tangga, yang berpotensi memengaruhi skala aktivitas ekonomi kurban. Untuk itu, peran pemerintah menjadi penting dalam menjaga optimisme dan daya beli rumah tangga sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter yang lebih akomodatif disertai dukungan fiskal juga dapat memberikan ruang bagi pemulihan bertahap aktivitas ekonomi, termasuk dalam mendukung pengeluaran rumah tangga yang berkaitan dengan penguatan ekonomi lokal seperti sektor peternakan dan distribusi pangan. (sa)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Unduh Dokumen Media