Mandiri News Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Mei, 27, 2025 | Daily Economic Review: Paket Stimulus Pemerintah Berpotensi Mendorong Daya Beli dan Stabilitas Harga di 2H25

Pemerintah mengakselerasi pemulihan ekonomi melalui perluasan cakupan stimulus fiskal pada paruh kedua 2025. 
Langkah ini dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan, menyusul perlambatan ekonomi pada kuartal I-2025 yang tumbuh sebesar 4,87% yoy. Konsumsi rumah tangga yang stagnan pada 4,89% yoy juga menjadi alasan utama stimulus kembali digulirkan, menjadikannya yang ketiga kalinya sepanjang tahun ini. Stimulus tersebut meliputi diskon tarif transportasi (kapal laut, kereta api, dan pesawat), diskon tarif tol bagi 110 juta kendaraan saat libur sekolah, serta diskon listrik 50% untuk 79,3 juta rumah tangga berdaya rendah selama Juni–Juli 2025.

Dampak positif dari stimulus ini diperkirakan akan tercermin dalam penguatan konsumsi dan penurunan inflasi. 
Dari sisi konsumsi, kombinasi subsidi upah dan bansos akan meningkatkan daya beli terutama kelompok berpendapatan rendah. Hal ini diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan sektor perdagangan, transportasi, dan logistik. Sementara dari sisi inflasi, pemberian diskon terhadap komponen biaya hidup seperti listrik, transportasi, dan tol akan menekan inflasi administered prices.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, stimulus ini diperkirakan memperkuat konsumsi rumah tangga, yang merupakan kontributor terbesar dalam struktur PDB Indonesia. 
Kebijakan stimulus ini dirancang sebagai intervensi fiskal terarah untuk memperkuat sisi permintaan domestik, sejalan dengan evaluasi pemerintah atas perlunya akselerasi pemulihan ekonomi pasca pelemahan pada awal tahun.

Program subsidi upah, bansos pangan, dan diskon biaya hidup mendorong daya beli kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, yang memiliki kecenderungan marginal propensity to consume (MPC) lebih tinggi. 
Di saat yang sama, kebijakan ini turut mendorong aktivitas di sektor transportasi, perdagangan, dan logistik. Namun, penting bagi pemerintah untuk memastikan pelaksanaan stimulus berjalan efektif dan tepat sasaran. Keseimbangan fiskal tetap harus dijaga, agar pelebaran defisit tidak membebani APBN dalam jangka menengah. Jika stimulus ini berjalan optimal, kami memperkirakan ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih tinggi di kuartal III dan IV masing-masing sebesar 4,90% dan 4,92% yoy. (aph)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

Unduh Dokumen Media