news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Mei, 23, 2025 | Daily Economic Review: Defisit Transaksi Berjalan Indonesia Membaik pada 1Q25
Neraca transaksi berjalan mencatat defisit yang lebih rendah pada 1Q25.
Transaksi berjalan mencatat defisit sebesar USD0,2 miliar (0,1% dari PDB) pada 1Q25, membaik dibandingkan defisit sebesar USD1,1 miliar (0,3% dari PDB) pada 4Q24. Membaiknya defisit neraca transaksi berjalan didukung oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan barang, seiring permintaan yang tetap solid dari mitra dagang utama Indonesia.
Neraca transaksi modal dan finansial mencatat defisit sebesar USD0,3 miliar.
Transaksi modal dan finansial mencatat defisit sebesar USD0,3 miliar pada 1Q25, turun dari surplus pada 4Q24 sebesar USD9,7 miliar. Aliran investasi langsung tetap mencatatkan surplus, mencerminkan pandangan positif investor terhadap prospek ekonomi nasional dan terjaganya daya tarik iklim investasi domestik.
Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat defisit sebesar USD0,8 miliar pada 1Q25.
Posisi tersebut berbalik dari surplus NPI sebesar USD 7,9 miliar pada 4Q24. Sementara itu, posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 tetap tinggi, yakni sebesar 157,1 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta jauh di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor.
Kami memperkirakan neraca transaksi berjalan pada 2025 akan mencatat defisit sebesar -1,1% sampai dengan -1,3% dari PDB.
Defisit transaksi berjalan pada tahun ini kami perkirakan lebih dalam dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar -0,6% dari PDB. Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan akan tetap mencatat surplus pada tahun 2025, meskipun nilainya diperkirakan akan menurun akibat melemahnya permintaan global dan penurunan harga komoditas. Selain itu, dampak dari tarif Presiden Donald Trump dan konflik geopolitik yang masih berlangsung diperkirakan dapat menekan prospek pertumbuhan global dan membatasi permintaan ekspor dari Indonesia. (mo)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Unduh Dokumen Media