news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Mei, 22, 2025 | Daily Economic Review: Bank Indonesia Turunkan BI Rate Menjadi 5,50%
Bank Indonesia (BI) memangkas BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20 - 21 Mei 2025.
Penurunan menandakan tren pelonggaran moneter setelah sebelumnya juga menurunkan suku bunga pada Januari 2025 sebesar 25 bps. Keputusan ini didorong oleh stabilitas makroekonomi dengan inflasi inti terkendali di 2,3% yoy pada April 2025 dan Rupiah yang stabil di kisaran Rp16.300 - Rp16.400/USD. Faktor eksternal seperti meredanya ketegangan dagang AS-China dan penurunan imbal hasil US Treasury 10-tahun turut membuka ruang kebijakan. Namun BI tetap merevisi proyeksi pertumbuhan 2025 ke 4,6%-5,4% dari sebelumnya 4,7%-5,5% menyikapi perlambatan ekonomi global.
Sektor perbankan menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan kredit 8,88% yoy pada April 2025, meski terjadi pengetatan likuiditas (LDR 88%).
BI merespons hal tersebut dengan paket stimulus makroprudensial: (1) Kenaikan rasio pinjaman luar negeri (RPLN) menjadi 35% dari modal, (2) Penurunan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) 100 bps menjadi 4% untuk bank konvensional, dan (3) Fleksibilitas repo instrumen moneter. Kebijakan yang akan efektif per 1 Juni 2025 ini diperkirakan dapat menyuntikkan likuiditas sebesar Rp120 triliun ke sistem perbankan, khususnya untuk pembiayaan sektor produktif seperti manufaktur dan infrastruktur.
Risiko eksternal tetap menjadi perhatian utama BI.
Gejolak pasar keuangan global masih mungkin terjadi menyusul ketidakpastian kebijakan fiskal AS dan perkembangan konflik geopolitik. BI mengoptimalkan tiga strategi pertahanan, yakni: (1) Kebijakan triple intervention di pasar spot, DNDF, dan SBN, (2) Penguatan instrumen SRBI dan SVBI dengan outstanding masing – masing sebesar Rp869 triliun dan USD1,97 miliar, serta (3) Koordinasi dengan pemerintah melalui pembelian SBN di pasar primer. Langkah-langkah ini berhasil menjaga cadangan devisa di level USD140 miliar atau cukup untuk 6,2 bulan impor.
Tim Riset Bank Mandiri memperkirakan BI akan mempertahankan BI Rate di 5,50% pada RDG mendatang.
Meski inflasi terkendali (proyeksi 2,38% yoy) dan pertumbuhan ekonomi moderat (di sekitar 5% yoy), BI akan tetap hati-hati merespons ketidakpastian global. BI akan fokus pada keseimbangan antara stimulus ekonomi dan stabilitas makroekonomi, terutama menyikapi dinamika kebijakan The Fed dan volatilitas Rupiah. (mrs)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Unduh Dokumen Media