news-detail
Mandiri News Detail Portlet
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Melambat di 3Q19

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
November, 6, 2019 | Daily Economic Review: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Melambat di 3Q19
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia melambat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 3Q19 tumbuh 5,02% (yoy). Tingkat pertumbuhan tersebut tercatat lebih rendah dari tingkat pertumbuhan 3Q18 yang sebesar 5,17% (yoy), dan sedikit lebih rendah dari pertumbuhan 2Q19 yang mencapai 5,05% (yoy).
Sektor Jasa Lainnya memiliki pertumbuhan tertinggi.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Lainnya sebesar 10,72% (yoy) persen, Jasa Perusahaan sebesar 10,22% (yoy) dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,19%. Berdasarkan kontribusi pertumbuhan, sektor industri manufaktur memiliki kontribusi tertinggi yakni sebesar 0,86 percentage points, diikuti oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,63 percentage points, Konstruksi sebesar 0,56 percentage points, dan Informasi dan Komunikasi sebesar 0,47 percentage points.
Pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran.
Pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 7,44% (yoy). Selanjutnya, pertumbuhan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) memiliki pertumbuhan tertinggi kedua, yakni sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan tertinggi selanjutnya dicatatkan oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,21% (yoy). Pengeluaran pemerintah turun cukup signifikan menjadi 0,98% (yoy) di 3Q19. Sementara itu, sektor eksternal sedikit membaik karena ekspor mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,02% (yoy).
Tim riset Bank Mandiri memperkirakan perekonomian Indonesia tahun 2019 akan tumbuh 5,06%.
Risiko ketidakpastian sektor eksternal, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan perang dagang akan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi tahun ini. Pertumbuhan ekonomi yang melambat, kebijakan The Fed yang lebih dovish, inflasi yang stabil, serta neraca pembayaran yang sehat akan membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga satu kali lagi sebesar 25 bps menjadi 4,75% di 4Q19. (hef)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Unduh Dokumen Media