news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juli, 18, 2025 | Daily Economic Review: Tarif Impor Amerika Serikat ke Indonesia Menurun ke 19%
Indonesia berhasil menegosiasikan tarif impor oleh Amerika Serikat menjadi 19%.
Dalam dua bulan terakhir, Amerika Serikat meningkatkan tekanan perdagangan terhadap mitra dagangnya dengan mengancam pemberlakuan tarif impor yang tinggi, termasuk terhadap Indonesia. Indonesia sempat menghadapi ancaman tarif sebesar 32% atas ekspornya, namun berhasil menegosiasikan penurunan tarif menjadi 19%.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia akan melakukan pembelian strategis dari Amerika Serikat atas sejumlah komoditas, antara lain 50 pesawat Boeing, energi senilai USD15 miliar, dan produk pertanian senilai USD4,5 miliar.
Selain itu, Indonesia juga sepakat untuk memperkuat keterbukaan pasarnya dengan menghapus hambatan impor dari Amerika Serikat, baik dalam bentuk tarif maupun non-tarif. Kesepakatan ini tercapai menjelang tenggat 1 Agustus 2025, menjadikan Indonesia negara ASEAN yang menerima tarif paling rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam (20%), Filipina (20%), dan Malaysia (35%).
Meskipun tarif 19% masih lebih tinggi dibandingkan tarif normal (baseline) sebesar 10%, kesepakatan ini tetap memberikan nilai tambah karena diiringi dengan pembukaan akses pasar yang lebih luas ke Amerika Serikat.
Dalam kerangka kerja sama yang lebih erat antara kedua negara, Indonesia memperoleh peluang untuk memperluas penetrasi pasar bagi produk-produk unggulannya yang berorientasi ekspor. Sebagai bagian dari kesepakatan, Amerika Serikat mendapatkan akses penuh ke pasar Indonesia tanpa tarif balasan, disertai penghapusan hambatan non-tarif seperti kuota impor dan syarat kandungan lokal pada produk elektronik yang selama ini mencapai 20–40%.
Kami mengestimasi dampak tarif terhadap penerimaan negara, khususnya dari sisi bea impor.
Estimasi kehilangan penerimaan bea impor dari Amerika Serikat diperkirakan mencapai Rp9,7 triliun. Asumsi tersebut dihitung dari bea impor Indonesia atas produk AS dengan tarif rata-rata 5% dan nilai impor tahunan sekitar USD12 miliar. Surplus perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat berisiko menyusut.
Ke depan, kami melihat bahwa risiko penyusutan surplus dagang dengan Amerika Serikat serta potensi peningkatan defisit neraca perdagangan perlu diantisipasi melalui strategi diversifikasi ekspor ke pasar non-tradisional, seperti Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Di sisi lain, diplomasi dagang Indonesia juga perlu diperkuat guna memperluas jangkauan kesepakatan yang memberikan manfaat jangka panjang. Selain itu, Indonesia perlu terus mendorong hilirisasi komoditas ekspor serta melakukan seleksi yang cermat terhadap produk-produk impor, agar lebih berfokus pada kebutuhan strategis nasional dan tidak membebani neraca transaksi berjalan. (azdk)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Unduh Dokumen Media