news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juni, 18, 2025 | Daily Economic Review: Defisit Fiskal Terkendali hingga Mei 2025
Defisit fiskal tercatat sebesar Rp21 triliun atau -0,09% terhadap PDB per Mei 2025.
Defisit tersebut masih terjaga di bawah batas defisit tahunan yang ditetapkan sebesar Rp616 triliun (2,53% terhadap PDB). Defisit yang terjaga tersebut didukung oleh strategi front-loading pembiayaan pemerintah, yang telah mencapai Rp324,8 triliun atau 52,7% dari target 2025, lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Strategi ini dilakukan untuk mengantisipasi gejolak pasar global dan risiko dari kebijakan perdagangan AS.
Pendapatan negara tercatat sebesar Rp995,3 triliun atau turun 11,4% yoy per Mei 2025.
Realisasi ini mencapai 33,1% dari target APBN 2025 seiring dengan stagnansi permintaan konsumen dan penerimaan migas. Capaian ini lebih rendah dari rata-rata tiga tahun terakhir sebesar 49,1% terhadap target. Penerimaan dari pajak dan bea cukai menurun sebesar 7,3% yoy menjadi Rp806,2 triliun, dengan penerimaan pajak turun 10,1%, sementara bea cukai naik 12,6% yoy. Jika dibandingkan terhadap pagu anggaran, realisasi penerimaan pajak dan bea cukai lebih rendah dari rata-rata tiga tahun terakhir sebesar 46,9%, namun masih lebih tinggi dari rata-rata lima tahun sebelum pandemi sebesar 30,4%.
Belanja pemerintah mencapai Rp1.016,3 triliun atau turun 11,3% yoy per Mei 2025.
Angka ini mencapai 28,1% dari anggaran, sebagian besar ditujukan untuk realisasi kebijakan prioritas anggaran. Belanja pemerintah pusat turun 15,8% yoy, sementara transfer ke daerah tumbuh tipis sebesar 0,3% yoy. Realisasi belanja pemerintah pada Mei 2025 menjadi yang terendah dalam 10 tahun terakhir, bahkan lebih rendah dari tahun 2015 yang saat itu hanya mencapai 29,6% akibat penyesuaian struktur anggaran awal pemerintahan baru. Di sisi lain, saldo primer mencatat surplus sebesar Rp192,1 triliun, menunjukkan bahwa realisasi belanja masih relatif konservatif di awal tahun.
Di tengah ketidakpastian global yang meningkat, kami memperkirakan bahwa defisit fiskal 2025 akan berada di bawah 3% dari PDB, meskipun ada kemungkinan melebihi target pemerintah sebesar 2,5%.
Di sisi penerimaan, kinerja pajak menghadapi tantangan akibat gejolak geopolitik global yang menekan permintaan global, serta potensi stagnansi daya beli rumah tangga yang dapat mengurangi penerimaan PPN domestik. Sementara itu, belanja pemerintah diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua tahun ini, seiring dengan proses realokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas. Risiko utama yang perlu dicermati ke depan mencakup proteksionisme dagang AS di bawah kebijakan Trump, perlambatan ekonomi China, meningkatnya tensi konflik antara Israel dan Iran, serta ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed yang dapat mempertahankan suku bunga global tetap tinggi dan menambah beban pembiayaan pemerintah. (as)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Unduh Dokumen Media