Press Release Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Tuesday, 01 July 2025

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juli, 1, 2025 | Daily Economic Review: Peluang Pemangkasan Suku Bunga Fed di tengah Risiko Inflasi yang Persisten

Ketua The Fed membuka peluang pemangkasan suku bunga jika inflasi menunjukkan tanda penurunan konsisten.
Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pernyataan berhati-hati dalam testimoninya di hadapan Kongres, di tengah perbedaan pandangan internal terkait arah suku bunga. Sebagian anggota The Fed mendukung pemangkasan suku bunga mulai Juli 2025, sementara lainnya menilai pelonggaran belum diperlukan tahun ini. Powell tidak memberi sinyal kuat untuk pemangkasan dalam waktu dekat, namun tetap membuka peluang pemangkasan jika data inflasi dan aktivitas ekonomi mendukung.

Desakan Presiden Trump untuk mengganti Powell sebelum masa jabatannya berakhir mendorong ekspektasi pasar yang semakin dovish.
Jabatan Powell akan berakhir pada Mei 2026, namun Trump berencana mengganti Powell lebih cepat, dengan kemungkinan pengumuman pada September 2025. Tiga kandidat kuat yang disebutkan adalah mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett, dan Menteri Keuangan Scott Bessent.

Pelaku pasar memperkirakan pemangkasan yang lebih besar pada 2H25, dengan tiga kali pemangkasan masing-masing sebesar 25 bps (total 75 bps).
Sementara itu, median dot plot The Fed pada Juni 2025 mengindikasikan pemangkasan lanjutan pada akhir tahun sebanyak dua kali (total 50 bps). Kami tetap mempertahankan proyeksi kami terhadap pemangkasan suku bunga The Fed sebanyak dua kali, masing-masing sebesar 25 bps (total 50 bps), menjadi 3,75–4,00% pada akhir 2025.

Ekspektasi yang lebih dovish terhadap The Fed mendorong peluang pembalikan arus modal asing ke pasar domestik.
Indonesia berpeluang mendapatkan aliran modal asing yang lebih besar seiring menurunnya imbal hasil aset di negara maju. Sebagai tambahan informasi, saat ini, pasar saham Indonesia mencatat outflow sebesar Rp53,6 triliun (ytd), sementara pasar obligasi masih mencatatkan inflow sebesar Rp41,4 triliun (ytd). Potensi inflow ke pasar domestik pasca pemangkasan suku bunga The Fed akan memperkuat nilai tukar Rupiah, menurunkan imbal hasil obligasi, serta membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. (as)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: