Press Release Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Wednesday, 21 May 2025

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Mei, 21, 2025 | Daily Economic Review: Tekanan di Pasar Valuta Asing Menurun

Gejolak di pasar valuta asing global menurun merespons kesepakatan tarif AS. 
Dalam sepekan terakhir hingga pertengahan Mei 2025, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan terhadap USD menuju ke kisaran level 16.400. Penguatan ini terjadi seiring dengan membaiknya sentimen global serta respons positif pasar terhadap kesepakatan tarif AS dengan sejumlah negara. Kesepakatan dagang sementara antara AS dan Tiongkok pada awal Mei 2025 berhasil meredakan eskalasi perang dagang yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. 

Kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mendukung stabilitas rupiah. 
Dari sisi domestik, kebijakan pemerintah dalam memperkuat likuiditas melalui peningkatan penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) serta pertumbuhan uang beredar (M2) yang positif turut memberikan dukungan terhadap nilai tukar rupiah. Namun, tantangan dari sisi domestik tetap ada, seperti defisit transaksi berjalan yang meningkat dan penurunan Indeks Kepercayaan Konsumen, yang mencerminkan tekanan pada perekonomian domestik. Sementara itu, BI masih melanjutkan kebijakan triple intervention dan optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI untuk menarik kembali aliran dana asing.

Penguatan rupiah memberikan dampak positif bagi perekonomian domestik. 
Momen apresiasi rupiah dapat mengurangi tekanan inflasi melalui penurunan biaya impor barang konsumsi dan bahan baku industri, sehingga membantu menjaga stabilitas harga di pasar domestik. Kondisi ini juga memberikan ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuannya sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit dan konsumsi. Selain itu, stabilisasi nilai tukar juga memberikan ruang bagi BI untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter guna mendukung perekonomian domestik, yang pada 1Q25 tumbuh sebesar 4,87% yoy.

Ke depan, prospek rupiah masih dipengaruhi oleh dinamika global dan perkembangan domestik. 
Volatilitas di pasar valuta asing terutama masih dipengaruhi oleh kebijakan The Fed dan tarif Presiden Donald Trump yang mengakibatkan berlanjutnya ketidakpastian di pasar keuangan global. Terkait kebijakan suku bunga The Fed, pelaku pasar masih mengantisipasi persistennya tingkat inflasi AS. Dari sisi domestik, stabilitas politik dan keberlanjutan program Pemerintah akan menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan investor. Pemerintah dan BI perlu terus memantau perkembangan global dan domestik untuk memastikan stabilitas nilai tukar untuk mendorong ekonomi yang berkelanjutan. Kami memperkirakan rupiah akan bergerak ke kisaran 16.400 – 16.600 per USD pada akhir tahun 2025. (rep)


Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: