news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Mei, 19, 2025 | Daily Economic Review: Pertumbuhan Harga Properti Residensial Melambat pada 1Q25
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat pada 1Q25.
Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh 1,07% yoy pada 1Q25, lebih rendah daripada 1Q24 (1,89% yoy) dan 4Q24 (1,39% yoy). Perlambatan pertumbuhan harga rumah ini disebabkan oleh harga seluruh tipe rumah, terutama pada rumah tipe kecil (luas bangunan ≤ 21 m2) dari 2,41% yoy pada 1Q24 menjadi 1,39% yoy pada 1Q25, kemudian diikuti oleh harga rumah tipe menengah (1,6% yoy pada 1Q24 menjadi 1,14% yoy pada 1Q25) dan harga rumah tipe besar (1,53% yoy pada 1Q24 menjadi 0,97% yoy pada 1Q25).
Survei Bank Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan penjualan properti residensial melambat menjadi sebesar 0,73% yoy pada 1Q25 (vs. 31,16% yoy pada 1Q24).
Menurut tipe rumah, hanya rumah tipe kecil (luas bangunan ≤ 21 m2) yang tumbuh tinggi sebesar 21,8% yoy pada 1Q25. Sebaliknya, rumah tipe menengah (luas bangunan 22-70 m2) dan rumah tipe besar (luas bangunan >70 m2) terkontraksi masing-masing sebesar -35,76% yoy dan -11,7% yoy pada 1Q25.
KPR masih menjadi skema utama (70,7% dari total pembiayaan) dalam pembelian rumah primer dari sisi konsumen pada 1Q25.
Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada 1Q25 sebesar 9,13% yoy, lebih rendah daripada 1Q24 (13,9% yoy). Sementara itu, mekanisme pembelian rumah primer melalui pembayaran tunai bertahap dan tunai masing-masing memiliki proporsi sebesar 19,53% dan 9,79% dari total pembayaran. Dari sisi pengembang, sumber pembiayaan utama dalam pembangunan properti residensial terutama berasal dari dana internal perusahaan dengan proporsi sebesar 77,28% dari total pembayaran, kemudian pinjaman perbankan (16,62%) dan pembayaran dari konsumen (6,10%).
Kami memperkirakan pertumbuhan sektor properti akan relatif stabil pada 2025.
Tim riset ekonomi Bank Mandiri memprediksi pertumbuhan KPR sebesar 10,4% yoy pada 2025 (vs. 10,2% pada 2024). Kami melihat katalis positif yang dapat mendorong sektor properti pada 2025 adalah kebijakan insentif PPN DTP sektor properti, pertumbuhan ekonomi domestik yang diperkirakan akan tetap solid, dan kenaikan target pembangunan rumah FLPP dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit. Sementara itu, faktor risiko yang dapat menekan kinerja properti adalah penurunan daya beli masyarakat dan kenaikan harga barang termasuk harga bahan bangunan. (ms)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Download Document Media