news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
September, 3, 2024 | Daily Economic Review: Belanja Masyarakat Stabil di Agustus 2024
Pada bulan Agustus 2024, Indonesia mengalami deflasi sebesar -0,03% mom atau menyempit dari deflasi -0,18% yang tercatat di bulan Juli 2024.
Sektor makanan, minuman, dan tembakau kembali mencatatkan deflasi sebesar -0,52% di bulan Agustus 2024 (vs. 0,97% di bulan Juli 2024). Adapun penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan produksi dan panen raya di sentra-sentra produksi utama dalam negeri, sehingga penurunan harga tercatat pada beberapa komoditas seperti bawang merah (-0,08 ppt), daging ayam (-0,03 ppt), dan tomat (-0,03 ppt).
Di sisi lain, sektor pendidikan mengalami inflasi sebesar 0,65% mom, memberikan kontribusi sebesar 0,04 ppt terhadap inflasi umum.
Inflasi pada sektor pendidikan tersebut sejalan dengan pembayaran uang sekolah pada bulan Agustus 2024. Sektor transportasi juga mengalami kenaikan sebesar 0,22% mom atau berkontribusi sebesar 0,03 ppt terhadap inflasi umum. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar non-subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Secara tahunan, tingkat inflasi sedikit menurun dari 2,13% yoy pada Juli 2024 menjadi 2,12% yoy pada Agustus 2024.
Inflasi tahunan tersebut didorong oleh kenaikan beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,39% yoy, kelompok kesehatan sebesar 1,72% yoy, kelompok transportasi sebesar 1,42% yoy, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,52% yoy, kelompok pendidikan sebesar 1,83% yoy, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,24% yoy, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,04% yoy.
IHK bulanan telah mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut, terutama disebabkan oleh penurunan harga pangan di tengah peningkatan produksi dan panen di berbagai daerah.
Kami melihat bahwa inflasi domestik akan tetap rendah sepanjang tahun ini. Namun, ke depan potensi tekanan inflasi dapat muncul dari pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan berlangsung dua kali lebih besar dibandingkan tahun 2019. Pengeluaran untuk Pilkada dapat meningkatkan inflasi karena meningkatnya permintaan bahan baku impor, meskipun nilainya mungkin tidak terlalu besar. Di sisi lain, adanya ekspektasi pemotongan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) akan berdampak positif terhadap penguatan nilai tukar yang akan menekan inflasi impor ke depan. Dengan kondisi tersebut kami memperkirakan bahwa inflasi domestik akan mencapai 2,78% yoy pada akhir 2024. (aph)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Download Document Media