Press Release Detail Portlet

Pemberitaan Hari Ini - 6/2

Wednesday, 06 February 2019

Penyaluran kredit korporasi masih akan menjadi andalan bank besar untuk mendongkrak pertumbuhan fungsi intermediasi. Selain karena nominalnya yang besar, risiko kredit korporasi dinilai terkendali. Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ahmad Siddik Badruddin menilai risiko kredit bermasalah segmen ini akan mencapai kisaran 0,2% - 0,3% pada akhir 2019. Dia menjelaskan, perseroan menerapkan strategi khusus untuk mendorong penyaluran kredit korporasi selagi tetap menjaga kualitas aset kreditnya. Salah satunya dengan berpedoman pada hasil analisis sektor industri yang diperbarui setiap 3 bulan sekali. Selain itu, dia menuturkan, perseroan tetap selektif memilih debitur berdasarkan kualitas korporasi yang dibiayai. Menurutnya, pada sektor industri dengan risiko tinggi sekalipun, masih ada calon debitur potensial dengan kemampuan dan kualitas finansial yang baik. Dia menambahkan, perseroan juga nemiliki likuiditas yang cukup baik untuk tetap menyalurkan kredit korporasi dalam jumlah besar. Selain mengandalkan dana pihak ketiga (DPK), Bank Mandiri dapat mengandalkan pendanaan non konvensional lainnya, seperti melalui penerbitan surat utang ataupun pinjaman bilateral. Senior EVP Large Corporate Bank Mandiri Dikdik Yustandi mengatakan, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit korporasi pada tahun ini akan mencapai dua digit. Penyaluran kredit masih akan berfokus pada sektor infrastruktur, makanan, minuman dan barang konsumsi.