Press Detail
Press Release Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Tuesday, 20 August 2024
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Agustus, 20, 2024 | Daily Economic Review: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
Dalam sidang Paripurna DPR RI dalam rangka penyampaian RAPBN 2025 pada tanggal 16 Agustus 2024 lalu, pemerintah mengumumkan kerangka APBN 2025 dan fokus kebijakan ke depan.
Fokus APBN dalam jangka pendek adalah untuk mendukung keberlanjutan program-program prioritas yang telah berjalan di bidang pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, serta percepatan investasi, transformasi ekonomi hijau, dan pengurangan kesenjangan antar wilayah. Dalam jangka panjang, fokus kebijakan utama akan bergeser pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, pencapaian kemandirian pangan dan energi, serta mendorong output ekonomi yang bernilai tambah tinggi melalui kebijakan hilirisasi.
Asumsi makroekonomi dalam APBN 2025 lebih optimis, namun konservatif terhadap variabel pasar.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 5,2% yoy, stabil dari target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2024 yang juga sebesar 5,2% yoy. Asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut lebih optimis dibandingkan dengan perkiraan konsensus untuk tahun 2025 sebesar 5,1% yoy.
Defisit fiskal tetap terjaga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pemerintah menargetkan defisit fiskal pada APBN 2025 sebesar 2,53% terhadap PDB, lebih tinggi dari target defisit fiskal pada APBN 2024 sebesar 2,23%, namun lebih rendah dari proyeksi defisit fiskal 2024 terbaru dari Kementerian Keuangan sebesar 2,70% terhadap PDB.
Bauran kebijakan fiskal yang inklusif dan berkelanjutan serta perannya sebagai shock absorber akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025.
Namun, masih terdapat ketidakpastian ekonomi berupa risiko perlambatan global yang berkepanjangan di tengah pemulihan ekonomi Tiongkok yang lebih lambat, serta fluktuasi harga energi di tengah ketidakpastian pasokan minyak akibat konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Kuatnya aktivitas domestik dan investasi yang didukung oleh kebijakan fiskal akan menjadi pendorong perekonomian Indonesia pada 2025. Ke depan, pemerintah perlu memastikan defisit anggaran fiskal tetap terjaga di bawah 3% terhadap PDB, sejalan dengan pengelolaan utang yang disiplin untuk menjaga fundamental ekonomi Indonesia. (as)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: