DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

Maret, 4, 2024 | Daily Economic Review: Inflasi Indonesia meningkat namun tetap terjaga pada Februari 2024

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari tetap terjaga di kisaran 2,5±1%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Februari 2024 sebesar 2,75% yoy. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan inflasi Januari 2024 yang sebesar 2,57% yoy. Kenaikan pada bulan Februari 2024 disebabkan oleh meningkatnya inflasi harga bergejolak dari 7,22% yoy pada Januari 2024 menjadi 8,47% yoy pada Februari 2024.

Inflasi makanan, minuman, tembakau merupakan kontributor utama kenaikan inflasi pada Februari 2024.
Inflasi subkelompok makanan pada Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 6,36% yoy (vs. 5,84% yoy pada Januari 2024). Kelompok ini memiliki andil inflasi yoy sebesar 1,79%. Komoditas utama yang menyumbang kenaikan inflasi yaitu: beras (0,67%), cabai merah (0,17%), daging ayam ras (0,14%), sigaret kretek mesin (0,13%), dan tomat (0,11%).

Seluruh wilayah mengalami inflasi secara year on year dengan tingkat inflasi di kisaran 1,81% - 4,61% yoy.
Provinsi Papua Selatan, Gorontalo, dan Papua Tengah merupakan 3 provinsi dengan inflasi terbesar dengan tingkat masing-masing 4,61% yoy, 3,73% yoy, dan 3,72% yoy. Sementara itu, provinsi yang mengalami tingkat inflasi terendah adalah Papua Barat Daya (1,81% yoy), Kepulauan Bangka Belitung (1,86% yoy), dan Papua (2,02% yoy).

Tim riset Bank Mandiri memperkirakan tingkat inflasi ke depan akan tetap terjaga di kisaran target Bank Indonesia 2,5±1% yoy.
Kami menilai upaya sinergi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam menjaga tingkat inflasi sudah cukup baik. Meskipun demikian, risiko kenaikan inflasi pangan tetap perlu diperhatikan dengan seksama, terutama di tengah faktor musiman akibat periode bulan Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri pada bulan Maret – April 2024. Kami memperkirakan tingkat inflasi pada tahun 2024 akan sedikit meningkat namun tetap terjaga di 3,19% yoy (vs. 2,61% pada tahun 2023). (aa)
 

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: