DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

Maret, 28, 2024 | Daily Economic Review: Perdagangan FMCG Melemah pada 2023

Laporan keuangan sejumlah emiten produsen dan peritel FMCG menunjukkan penjualan melemah pada 2023.
Penjualan Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) tumbuh 4,8% yoy pada 2023, mengakhiri pertumbuhan double digit emiten setelah empat tahun berturut-turut. Mayora Indah (MYOR) juga mencatatkan pertumbuhan yang melambat, yaitu 2,7% yoy pada 2023 dari sebelumnya tumbuh 9,9% yoy pada 2022. Sementara itu, pertumbuhan penjualan Unilever Indonesia (UNVR) terkontraksi sebesar -6,3% yoy pada 2023.

Pelemahan penjualan FMCG sesuai dengan tren Indeks Penghasilan Saat Ini untuk kelompok menengah bawah yang melemah sejak Mei 2023.
Indeks Penghasilan Saat Ini untuk kelompok pengeluaran Rp1 – 2 juta tercatat sebesar 102,6 pada 4Q23, lebih rendah -7,3 poin dari indeks sebesar 109,6 pada 4Q22. Begitu pula dengan kelompok pengeluaran Rp2,1 – 3 juta yang mencatatkan Indeks Penghasilan Saat Ini sebesar 106,4 pada 4Q23, lebih rendah -11,3 poin dari indeks sebesar 117,7 pada 4Q22.

Peningkatan harga pangan dan pelemahan harga komoditas turut berkontribusi terhadap pelemahan penjualan FMCG.
Kami menduga bahwa penurunan harga komoditas berdampak pada pendapat pekerja yang terlibat di sektor tersebut sehingga menurunkan daya beli. Harga batu bara turun hingga -62,8% dan CPO hingga -11,7% sepanjang 2023. Ditambah lagi, dampak El Nino serta masalah produksi dan stok pangan telah mendongkrak harga pangan sehingga menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah bawah.

Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan perekonomian domestik akan tetap terjaga selama tahun 2024.
Ketersediaan pangan di masa panen raya yang diperkirakan akan dimulai pada bulan Maret 2024 dapat menambah ketersediaan pangan pokok dan menstabilkan harga secara umum. Selain itu, pengeluaran pemerintah berupa bantuan sosial dapat memberikan dukungan terhadap daya beli masyarakat. Kami memperkirakan konsumsi masyarakat akan tumbuh di atas 5% sehingga mendorong produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 5,06% pada 2024, relatif terjaga dibandingkan pertumbuhan sebesar 5,05% pada 2023. (skw)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: