news-detail
Mandiri News Detail Portlet
Rendahnya Realisasi Inflasi Tahun 2019

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
January, 3, 2020 | Daily Economic Review: Rendahnya Realisasi Inflasi Tahun 2019
Realisasi inflasi 2019 terendah sejak tahun 1999.
Laju inflasi Indonesia sepanjang tahun 2019 tercatat hanya sebesar 2,72% yoy, cenderung mendekati batas bawah rentang target Bank Indonesia yang sebesar 2,5% - 4,5%. Laju inflasi Desember 2019 secara bulanan hanya mencapai 0,34% mom, sedikit naik dibandingkan dengan inflasi November 2019 yang sebesar 0,14% mom. Inflasi bulanan didorong oleh faktor musiman, bertepatan dengan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020. Stabilnya inflasi dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi yang masih terjaga, nilai tukar rupiah dibanding USD yang stabil, dan koordinasi yang sangat baik antara BI dan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
Inflasi bulanan disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan.
Pada bulan Desember 2019, indeks harga kelompok bahan makanan mengalami kenaikan terbesar, 0,78% mom, dari 0,37% mom pada bulan November 2019 diikuti oleh sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami kenaikan cukup signifikan menjadi sebesar 0,58% mom dari sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,07% pada November 2019 dan deflasi 0,08% pada Oktober 2019.
Inflasi inti turut terjaga di kisaran 3%.
Apabila dilihat secara lebih detail, inflasi inti selama tahun 2019 juga terjaga. Pada tahun 2019, inflasi inti turun menjadi 3,02% dari 3,07% pada tahun 2018. Sementara inflasi harga yang bergejolak atau volatile foods tercatat sebesar 4,3% pada tahun 2019. Dilihat dari sisi andil inflasi, komponen inti, komponen harga yang diatur oleh pemerintah, dan harga yang bergejolak masing-masing memberikan sumbangan sebesar 0,06%, 0,12%, dan 0,16% pada tahun 2019.
Terjaganya inflasi memberi ruang lanjutan bagi kebijakan akomodatif Bank Indonesia.
Kami memperkirakan masih terbuka ruang bagi penurunan suku bunga tahun ini sebanyak 25 bps menjadi 4,75% karena laju inflasi yang stabil. Selain inflasi, beberapa hal ke depan yang menjadi fokus dan memiliki pengaruh terhadap arah bauran kebijakan BI adalah perlambatan ekonomi global, pasar keuangan global yang semakin stabil, pertumbuhan ekonomi domestik yang masih terjaga, neraca transaksi berjalan yang terus membaik, stabilnya nilai tukar rupiah, pertumbuhan kredit yang melambat, dan kondisi likuiditas perbankan yang masih ketat. (raw)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Download Document Media