Press Release Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Kamis, 12 Juni 2025

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juni, 12, 2025 | Daily Economic Review: Pertumbuhan Kredit Kepemilikan Residensial melambat dengan NPL yang meningkat pada April 2025

Data Bank Indonesia menunjukkan total kredit kepemilikan residensial (KPR dan KPA) mencapai Rp774,5 triliun atau tumbuh 8,6% yoy pada April 2025.
Pertumbuhan tersebut lebih rendah daripada April 2024 yang sebesar 13,6% yoy. Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh kinerja kredit kepemilikan rumah (KPR) yang melambat dari  14% yoy pada April 2024 menjadi  8,7% yoy pada April 2025.  Sebaliknya, pertumbuhan kredit kepemilikan apartemen/rumah susun (KPA) membaik dari 6,5% yoy pada April 2024 menjadi 7,7% yoy pada April 2025.

Pertumbuhan KPR tertinggi terjadi pada rumah tipe besar (luas bangunan > 70 m2) pada April 2025.
Pertumbuhan KPR rumah tipe besar pada April 2025 sebesar 10,7% yoy (vs. 23,8% yoy pada April 2024). Selanjutnya, pertumbuhan KPR tertinggi terjadi pada rumah tipe menengah (luas bangunan 22-70 m2) sebesar 8,5% yoy. Sebaliknya, rumah tipe kecil (luas bangunan ≤ 21m2) terkontraksi sebesar -4,8% yoy.

Kementerian Keuangan meningkatkan anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2025 menjadi sebesar Rp41,99 triliun dari pagu awal yang sebesar Rp28 triliun.
Alokasi tersebut juga meningkat dari 2024 yang sebesar Rp24,6 triliun. Selain itu, Kementerian perumahan juga berencana memperkecil ketentuan rumah subsidi. Luas tanah rumah subsidi yang awalnya 65-200 m2 menjadi 25-200 m2 dan luas bangunan rumah subsidi yang awalnya minimal 21 m2 menjadi 18 m2.

Kami memperkirakan pertumbuhan sektor properti relatif stabil pada 2025.
Tim riset ekonomi Bank Mandiri memprediksi pertumbuhan total KPR dan KPA tumbuh stabil sebesar 9,8% yoy (vs. 9,7% yoy pada 2024). Kami melihat, katalis positif yang dapat mendorong sektor properti pada 2025 adalah insentif PPN properti, tingkat backlog perumahan yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi domestik yang diperkirakan akan tetap solid. Sementara itu, faktor risiko yang dapat menekan kinerja properti adalah ketidakpastian ekonomi global dan kenaikan harga barang termasuk harga bahan bangunan. (ms)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: