Press Release Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Rabu, 11 Juni 2025

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juni, 11, 2025 | Daily Economic Review: Cadangan Devisa Indonesia Tetap Stabil pada Bulan Mei 2025

Cadangan devisa Indonesia pada Mei 2025 tercatat sebesar USD 152,5 miliar, sama dengan posisi pada April 2025.
Kestabilan cadangan devisa dipengaruhi oleh penerimaan pajak, penerimaan sektor jasa, dan devisa dari sektor migas di tengah pembayaran utang luar negeri pemerintah serta intervensi stabilisasi nilai tukar Rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Posisi cadangan devisa tetap tinggi dan menunjukkan ketahanan terhadap sektor eksternal Indonesia.

Cadangan devisa Indonesia dapat membiayai 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Angka tersebut melampaui standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai tingkat ini cukup untuk menjaga stabilitas makroekonomi, ketahanan eksternal, serta mendukung sistem keuangan nasional.

Gejolak perekonomian global mulai mereda setelah Tiongkok dan Amerika Serikat kembali melakukan negosiasi terkait tarif.
Penurunan ketegangan geopolitik turut memberikan sentimen positif terhadap pasar. Pasar obligasi domestik mencatat arus masuk bersih asing sebesar Rp50,7 triliun ytd. Sementara itu, pasar saham domestik masih mengalami tekanan. Hingga 10 Juni 2025, tercatat arus keluar bersih modal asing di pasar saham sebesar Rp 48,9 triliun secara year-to-date (ytd).

Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan cadangan devisa akan tetap tinggi hingga akhir 2025.
Ke depan, tekanan terhadap cadangan devisa diperkirakan mengalami penurunan. Kami memperkirakan cadangan devisa dapat berada di kisaran USD 155 hingga USD 160 miliar pada akhir tahun. Hal tersebut dikarenakan ketegangan geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat yang mulai mereda. Perubahan sentimen global terhadap pasar dapat mendorong investor untuk berinvestasi di pasar keuangan negara berkembang, sehingga dapat meningkatkan aliran modal masuk Indonesia. Selain itu, surplus perdagangan dari sektor batu bara, CPO, dan logam dasar seperti nikel, tembaga, dan timah juga dapat menjadi faktor pendukung peningkatan cadangan devisa Indonesia. (an)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: