Press Detail
Press Release Detail Portlet
Aktivitas Manufaktur Indonesia Masih Sangat Lemah
Friday, 03 July 2020
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Juli, 3, 2020 | Daily Economic Review: Aktivitas Manufaktur Indonesia Masih Sangat Lemah
Purchasing Managers’ Index Indonesia masih menunjukkan kontraksi.
IHS Markit mencatat Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia, yang merupakan indikator aktivitas manufaktur, pada bulan Juni 2020 naik menjadi 39,1% dari 28,6 pada bulan Mei 2020. Meski membaik, indikator tersebut masih menunjukkan kontraksi pada sektor manufaktur Indonesia, dimana ekspansi terjadi jika PMI di atas 50.
Pemerintah telah memberi berbagai insentif pajak untuk mendorong industri manufaktur.
Insentif pajak yang diberikan yaitu : (1) relaksasi PPh pasal 21 selama 6 bulan, khusus untuk pekerja industri manufaktur, (2) relaksasi PPh pasal 22 impor selama 6 bulan, (3) pengurangan PPh pasal 25 sebesar 30% selama 6 bulan, dan (4) relaksasi restitusi PPN dipercepat selama 6 bulan.
Pemulihan kinerja manufaktur Indonesia tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara lain di ASEAN.
PMI di beberapa negara di ASEAN, yaitu Malaysia dan Vietnam telah mencatatkan PMI yang lebih tinggi dari 50, atau dengan kata lain aktivitas manufaktur di kedua negara tersebut sudah dalam tahap ekspansi.
Kinerja manufaktur Indonesia akan sangat sulit ditingkatkan jika penyebaran Pandemi Covid-19 tidak dapat ditekan.
Kami memperkirakan ekonomi Indonesia akan mengalami resesi secara teknikal (kontraksi selama dua kuartal berturut-turut, pada 2Q20 dan 3Q20). Kami perkirakan perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi sebesar 3,44% yoy, sedangkan pada 3Q20 kami perkirakan akan terjadi kontraksi sebesar 0,95% yoy, sehingga PMI akan sulit untuk mengalami ekspansi sampai setidaknya pada bulan September 2020. (raw)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: