Press Release Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Rabu, 30 April 2025

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
April, 30, 2025 | Daily Economic Review: Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Turun -5,8% YoY Pada Februari 2025

 

Volume ekspor batu bara turun sebesar -5,8% YoY pada Februari 2025. 
Volume ekspor batu bara Indonesia pada Februari 2025 turun menjadi 41,5 juta ton (vs. 44,0 juta ton pada Februari 2024). Negara tujuan ekspor batu bara Indonesia pada Februari 2025 masih didominasi oleh Tiongkok dan India yang masing-masing sebesar 37,9% dan 21,7% (vs. 39,4% dan 24,7% pada Februari 2024). 

Volume ekspor batu bara Indonesia ke Tiongkok pada Februari 2025 turun -9,8% YoY. 
Volume ekspor batu bara Indonesia ke Tiongkok pada Februari 2025 sebesar 15,7 juta ton (vs. 17,4 juta ton pada Februari 2024). Hal ini tidak sejalan dengan total volume impor batu bara Tiongkok pada Februari yang masih meningkat sebesar 1,8% YoY atau mencapai 34,5 juta ton (vs. 33,7 juta ton pada Februari 2024). Hal ini terjadi karena Tiongkok melakukan diversifikasi impor batu bara ke beberapa negara importir terbesar batu bara lainnya seperti Mongolia, Rusia, dan Amerika Serikat.

Produksi batu bara domestik pada Februari 2025 turun -9,7% YoY. 
Volume produksi batu bara Indonesia pada Februari 2025 sebesar 64,1 juta ton (vs 67,7 juta ton pada Februari 2025). Secara kumulatif, produksi batu bara Indonesia sampai dengan Februari 2025 mencapai 122,3 juta ton (vs. 132,3 juta ton pada periode yang sama) atau telah mencapai 16,5% dari target produksi tahun 2025 sebesar 740 juta ton. 

Kami memperkirakan harga rata-rata batu bara tahun 2025 berada pada level USD108,3 per ton. 
Rata – rata harga tersebut lebih rendah dari USD135,7 per ton pada tahun 2024. Sebagai catatan, harga rata-rata batu bara sampai dengan 29 April 2025 sebesar USD96,3 per ton. Penurunan ini diantaranya disebabkan oleh 1) Penurunan ekspektasi impor batu bara dari importir utama seperti Tiongkok dan India karena peningkatan produksi domestik; 2) Peningkatan pasokan batu bara dari produsen utama seperti Indonesia dan Australia; 3) Ekspektasi penurunan permintaan batu bara global yang disebabkan oleh kebijakan tarif Amerika Serikat. (mrs)


Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: